22 Juli 2020

ARTIKEL KEBAKARAN HUTAN


KEBAKARAN HUTAN

Penyebab Dampak dan Penanggulangan



Artikel kebakaran hutan ini menjelaskan bagaimana sebab kebakaran hutan bisa terjadi di suatu areal hutan. Pengertian tentang kebakaran hutan yang sering didengar sebenarnya mencakup kebakaran hutan dan kebakaran lahan. Kebakaran hutan bisa terjadi karena disengaja ataupun tidak disengaja. Persentase disengaja lebih besar sekitar 90% dibandingkan dengan yang tidak disengaja. Kebakaran yang disengaja merupakan akibat ulah manusia yang membakar dengan maksud tertentu, misalnya pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan. Selain itu kelalaian dari manusia seperti membuang puntung rokok, api dari kendaraan, perkemahan dan lainnya.

Kebakaran hutan yang tidak disengaja berawal dari musim panas yang berkepanjangan.
Pada musim panas sumber-sumber air menjadi kering termasuk hutan terjadi kehilangan air karena proses evapotranspirasi. Batang, ranting, dan daun yang kering merupakan sumber bahan bakar yang potensial untuk terjadinya kebakaran hutan. Bila ada pemicu seperti terjadinya gesekan antara batang atau ranting pohon akan menimbulkan api, kemudian kebakaran akan menyebarluas dengan cepat. Hal ini menjadi lebih parah jika terjadi pada lahan-lahan gambut seperti beberapa daerah di Indonesia. Seperti Kebakaran hutan di Kalimantan yang mempunyai lahan gambut. Gambut merupakan batu bara muda sumber bahan bakar yang potensial bila terjadinya kebakaran hutan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebakaran hutan seperti :
  • Bahan bakar (ukuran, susunan, volume, jenis, kandungan air/kimia)
  • Cuaca (angin, suhu udara, curah hujan, tanah, kelembaban nisbi)
  • Waktu (21.00-06.00 lambat)
  • Topografi (kemiringan, arah lereng, medan)
  • Proses Kebakaran yang berperan didalamnya seperti : udara, bahan bakar dan panas (suhu tinggi) menimbulkan nyala Api menjalar
  • Penyebaran kebakaran dan panas yang terjadi melalui konduksi, radiasi, dan konveksi.
Dampak kebakaran hutan dan lahan dapat dikategorikan secara umum yaitu :
  1. Lingkungan fisik - tanah - air - iklim (udara)
  2. Lingkungan biotik - flora/fauna
  3. Sosial, ekonomi dan kesehatan
Untuk penanggulangan kebakaran hutan dan lahan perlu dibuat strategi pencegahan seperti :
  • Membuat peta kerawanan kebakaran
  • Memantau (cuaca akumulasi bahan bakar) gejala rawan kebakaran
  • Regu pemadam
  • Menara pengawas
  • Jalur sekat bakar
  • Penyuluhan
  • Organisasi pemadam kebakaran hutan
  • Teknik pemadam kebakaran
  • Informasi (cuaca, tingkah laku api)
  • Observasi, tindakan aksi
Untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan dengan memperhatikan situasi dan kondisi mempergunakan berbagai metode-metode seperti :
  • berdasar teknik (langsung/tak langsung)
  • berdasar besarnya api (kecil, sedang, besar)
  • berdasar lokasi (dataran kering, daerah gambut, tambang, dsb).
  

AKIBAT KEBAKARAN HUTAN


Kebakaran merupakan faktor ekologi potensial yang mempengaruhi hampir seluruh ekosistem darat, walaupun hanya terjadi pada frekwensi yang kecil. Pengaruh api terhadap ekosistem ditentukan oleh frekwensi, intensitas dan tipe kebakaran yang terjadi serta kondisi lingkungan. Api yang terjadi di dalam hutan dapat menimbulkan kerusakan yang besar, tetapi dalam kondisi tertentu pembakaran dapat memberikan manfaat dalam pengelolaan hutan.

Kebakaran hutan merusak hampir seluruh komponen hutan, sehingga tujuan pengelolaan dan fungsi hutan tidak tercapai. Asap tebal yang terjadi akibat kebakaran hutan juga menimbulkan gangguan terhadap kehidupan yang lebih luas. Luka-luka pada pohon dan pohon-pohon yang lemah akibat kebakaran memberikan peluang lebih tinggi kepada penyebab kerusakan lain terutama hama dan penyakit.

Secara tradisional, pembakaran hutan telah lama dimanfaatkan yaitu pada praktek ladang berpindah yang dilakukan oleh masyarakat adat dalam hutan. Dalam dasawarsa terakhir ini pembakaran hutan mulai banyak dimasukkan sebagai salah satu pilihan dalam tindakan silvikultur di beberapa negeri, walaupun masih banyak dampak negatif akibat pembakaran yang belum dapat diatasi terutama pada kualitas lingkungan hidup (Sumardi dan Widyantuti, 2004).


ARTIKEL OLAHRAGA RENANG


ARTIKEL OLAHRAGA RENANG




Artikel Olahraga Renang. Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.