Laporan Hasil Observasi Pendidikan Lingkungan Hidup
A. Topik
PENCEMARAN LINGKUNGAN
B. Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami pencemaran lingkungan yang
terjadi di sekitar Pasar Sentral Gorontalo serta mencari upaya pemecahannya
dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannya makluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam
lngkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya (UU Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia
ataupun
disebabkan oleh alam (missal gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan
biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia, yang dapat
dicegah dan dikendalikan.
Karena kegiatan manusia, pencermaran lingkungan pasti
terjadi. Pencemaran lingkungan tersebut tidak dapat dihindari. Yang dapat
dilakukan adalah mengurangi pencemaran, mengendalikan pencemaran, dan
meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungannya agar
tidak mencemari lingkungan.
Macam-macam Pencemaran Lingkungan
1.
Berdasarkan Tempat Terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dibedakan menjadi pencemaran
udara, air, dan tanah.
a.
Pencemaran Udara
Pencemaran
udara disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil
pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara antara lain :
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk dan penyakit pernapasan (bronkhitis, emfisema, dan kemungkinan kanker paruparu.
·
Rusaknya bangunan karena
pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
·
Terganggunya oertumbuhan
tananam, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman akibat konsentrasi
SO2 yang tinggi atau gas yang bersifat asam.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
Adanya peristiwa efek rumah kaca (green house effect) yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub. Bila es meleleh maka permukaan laut akan naik sehingga mempengaruhi keseimbangan ekologi.
·
Terjadinya hujan asam yang
disebabkan oleh pencemaran oksida nitrogen.
b.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lainnya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kualitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna. Ditinjau dari asal polutan dan sumber pencemarannya, pencemaran air dapat dibedakan antara lain :
1.
Limbah Pertanian
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan atau manusia orang yang memakannya akan keracunan. Untuk mencegahnya, upayakan agar memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta bersifat biodegradabel (dapat terurai oleh mikroba) dan melakukan penyemprotan sesuai dengan aturan. Jangan membuang sisa obet ke sungai. Sedangkan pupuk organik yang larut dalam air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi). Karena air kaya nutrisi, ganggang dan tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal yang demikian akan mengancam kelestarian bendungan. bemdungan akan cepat dangkal dan biota air akan mati karenanya.
2.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Limbah rumah tangga yang cair merupakan sumber pencemaran air. Dari limbah rumah tangga cair dapat dijumpai berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi, minyak, lemek, air buangan manusia) yang terbawa air got/parit, kemudian ikut aliran sungai.
Adapula bahan-bahan anorganik seperti plastik, alumunium, dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah bertimbun, menyumbat saluran air, dan mengakibatkan banjir. Bahan pencemar lain dari limbah rumah tangga adalah pencemar biologis berupa bibit penyakit, bakteri,dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami penguraian dan pembusukan. Akibatnya kadar oksigen dalam air turun dratis sehingga biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, kita dapat menemui cacing Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis (bioindikator) parahnya pencemaran oleh bahan organic dari limbah pemukiman.
Dikota-kota, air got berwarna kehitaman dan
mengeluarkan bau yang menyengat. Didalam air got
yangdemikian tidak ada organisme hidup kecuali bakteri dan jamur.
Dibandingkan dengan limbah industri, limbah
rumah tangga di daerah perkotaan di Indonesia mencapai 60% dari seluruh limbah yang ada.
3. Limbah Industri
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
Adanya sebagian industri yang membuang limbahnya ke air. Macam polutan yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Mungkin berupa polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuaih, berwarna), atau mungkin berupa polutan yang mengandung asam belerang (berbau busuk), atau berupa suhu (air menjadi panas). Pemerintah menetapkan tata aturan untuk mengendalikan pencemara air oleh limbah industri. Misalnya, limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Dilaut, sering terjadi kebocoran tangker minyak karena bertabrakan dengan kapal lain. Minyak yang ada di dalam kapal tumpah menggenangi lautan dalam jarak ratusan kilometer. Ikan, terumbu karang, burung laut, dan hewan-hewan laut banyak yang mati karenanya. Untuk mengatasinya, polutan dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar, kemudian permukaan polutan ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
Akibat yang di timbulkan oleh pencemaran air antara lain
1. Terganggunya kehidupan organisme air
karena berkurangnya kandungan oksigen
2. Terjadinya ledakan populasi
ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi)
3. Pendangkalan dasar perairan
4.
Punahnya biota air, misalnya
ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
5.
Munculnya banjir akibat got
tersumbat sampah
6. Menjalarnya wabah muntaber
c.
Pencemaran tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industri, kegiatan pertanian, dan peternakan. Sampah dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi mineral, gas, dan air, sehingga terbentuklah humus. Sampah organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas, dan kulit. Sampah-sampah tersebut tergolong sampah yang mudah terurai. Sedangkan sampah anorganik seperti besi, alumunium, kaca, dan bahan sintetik seperti plastik, sulit atau tidak dapat diuraikan. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastic yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian.
Sebaiknya, sampah
yang akan dibuang dipisahkan menjadi dua wadah. Pertama adalah sampah yang
terurai, dan dapat dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dapat dijadikan
kompos. Jika pembuatan kompos dipadukan dengan pemeliharaan cacing tanah, maka
akan dapat diperoleh hasil yang baik. cacing tanah dapat dijual untuk pakan
ternak, sedangkan tanah kompos dapat dijual untuk pupuk. Proses
ini merupakan proses pendaurulangan (recycle). Kedua adalah sampah yang tak
terurai, dapat dimanfaatkan ulang (penggunaulangan = reuse). Misalnya, kaleng
bekas kue digunakan lagi untuk wadah makanan, botol selai bekas digunakan untuk
tempat bumbu dan botol bekas sirup
digunakan untuk menyimpan air minum.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Baik pendaurulangan maupun penggunaulangan dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan. Keuntungannya, beban lingkungan menjadi berkurang. Kita tahu bahwa pencemaran tidak mungkin dihilangkan. Yang dapat kita lakukan adalah mencegah dampak negatifnya atau mengendalikannya.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain
a.
Terganggunya kehidupan
organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah)
b.
Berubahnya sifat kimia atau
sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman, dan
c.
Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2.
Berdasarkan Macam Bahan Pencemaran
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
Menurut macam bahan pencemarnya, pencemaran dibedakan menjdi berikut ini :
a.
Pencemaran kimiawi : CO2 logam
berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni,)
bahan radio aktif, pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b.
Pencemaran Biolagi :
mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba
coli, Salmonella thyposa.
c. Pencemara fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d.
Pencemaran Suara : kebisingan.
3.
Berdasarkan Tingkat Pencemaran
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
Menurut tingkat pencemarannya, pencemaran dibedakan menjadi sebagai berikut :
a.
Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai
menimbulkan gangguan ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendraan
bermotor.
b.
Pencemaran kronis, yaitu
pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata, Jepang.
c.
Pencemaran akut, yaitu
pencemaran yang dapat mematikan seketika.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
Contohnya pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup, dan pencemaran radioaktif.
D. Dampak Pencemaran Lingkungan
1.
Punahnya Spesies
Sebagaimana telah diuraikan, polutan
berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis
hewan mengelami keracunan, kemudian mati. Berbagai spesies hewan memiliki
kekebalan yang tidak sama. Ada yang peka, ada pula yang tahan. Hewan muda,
larva merupakan hewan yang peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat
beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar., ada pula yang tidak.
Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya.
Bila batas tersebut terlampui, hewan tersebut akan mati.
2.
Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah,
maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spasies tertentu
dapat mengibah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jaring-jaring
makanan dan lairan energi menjadiberubah. Akibatnya, keseimbangan lingkngan
terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia menjadi terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan
insektisida mematikan fauna tanah. Hal ini dapat menurunkan kesuburan tanah.
Penggunaan pupuk terus menerus dapat menyebabkan tanah menjadi asam. Hal ini
juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Demikian juga
dengan terjadinya hujan asam.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang
yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. ada yang meninggal dunia, ada yang mengalami kerusakan hati, ginjal,
menderita kanker, kerusakan susunan saraf, dan bahkan ada yang
menyebabkan cacat pada keturunannya.
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
Usaha-usaha Mencegah Pencemaran Lingkungan
1. Menempatkan daerah industry atau pabrik
jauh dari daerah perumahan atau pemukiman penduduk.
2.
Pembuangan limbah industry
diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau ekosistem.
3.
Pengawasan terhadap penggunaan
jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat mnimbulkan pencemaran
lingkungan
4.
Memperluas gerakan penghijauan
5.
Tindakan tegas terhadap pelaku
pencemaran lingkungan
6.
Memberikan kesadaran terhadap
masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga manusia lebih mencintai
lingkungan.
Dampak negatif perubahan lingkungn fisik terhadap kesehatan
Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yng perlu
mendapat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah.
Hal-hal yang dapat memicu terjadi perubahan lingkungan dan akhirnya juga
berdampak pada kesehatan antara lain peledakan penduduk, penyediaan air bersih,
pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi,
masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara,
abrasi pantai, pengundulan hutan, dan masih banyak lagi lainnya. WHO (World Health Organization) menyatakan “kesehatan adalah suatu
keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan social serta bukan hanya
merupakan bebas dari penyakit”.
Pengaruh kualitas lingkungan
terhadap kesehatan dapat dikategorikan menjadi pengruh positif dan negatife,
pengaruh positif karena lingkungan atau alam sekitar masih dapat mendukung
kebutuhan masyarakat seperti ketersediaan bahan makanan, sumber daya hayati
yang di diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraannya, bahan baku untuk papan,
sandang, industri, mikroba dan serangga yang berguna dan
lain-lainnya. Pengaruh negatif, karena elemen lingkungan yang merugikan
seperti timbulan sampah yang tidak terkelola dengan baik, pencemaran di udara,
di perairan dan di tanah, emiisi/keluaran gas polutan dari industri yang tidak
terkendali, keberadaan mikroba patogen, hewan dan tanaman beracun, hewan
berbahaya secara fisik, vektor penyakit dan reservoir penyebab dan penyebar
penyakit.
E.
Lokasi
Pasar sentral kota Gorontalo
F.
Prosedur Pengamatan
1. Mengamati keadaan lingkungan di Pasar
Sentral Gorontalo
2. Melakukan wawancara dengan para penjual,
pengunjung, dan pihak pengelola pasar, mengenai hal-hal sebagai berikut :
·
Masalah pencemaran lingkungan yang di hadapi masyarakat
setempat
·
Faktor-faktor penyebab
timbulnya pencemaran tersebut
·
Bagaimana dampaknya bagi
kelangsungan hidup masyarakat setempat setelah terjadinya pencemaran tersebut.
G.
Hasil Pengamatan
Sesuai dengan pengamatan yang
dilakukan ditempat observasi yakni di Pasar Sentral Gorontalo, Telah terjadi pencemaran di lingkungan tersebut yang di akibatkan oleh sampah. Banyak
sampah yang berserakan sehingga menimbulkan bau busuk dan mengganggu aktifitas
pengunjung yang berdatangan. Hal ini diakibatkan oleh para pedagang-pedagang
yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar dimana mereka membuang sampah dan
kotoran-kotoran dari dagangan mereka dengan tidak teratur yakni di buang di
saluran air ( selokan ) yang mengalir sampai di sisi jalan.
Karena adanya sikap yang tidak
peduli terhadap lingkungan, maka masalah pencemaran lingkungan yang terjadi di
Pasar Sentral Gorontalo sangat sulit di atasi. Pemerintah dalam hal ini dengan
pernyataan yang di ungkapkan masih sangat minim dalam penanggulangan sampah tersebut.
Untuk mengantisipasi masalah pencemaran lingkungan ini maka sebaiknya
pemerintah melakukan upaya yakni dengan menghimbau masyarakat dengan melakukan
sosialisasi kepada masyarakat agar bisa peduli terhadap lingkungan sekitar dan
menjelaskan tentang dampak-dampak yang di timbulkan dari pencemaran lingkungan.
Khususnya dampak buruk dari pencemaran lingkungan bagi kesehatan manusia.
H.
Pembahasan
Presentase kesadaran dan kepedulian lingkungan
Berdasarkan histogram diatas
dapat dilihat bahwa tingkat ketidak sadaran responden berbeda-beda. Yang pertama pak Wisnu, tingkat ketidak sadarannya terhadap
lingkungan mencapai 90%. Pak Wisnu mengatakan bahwa tidak merasa terganggu
dengan lingkungan yang berdekatan dengan tempat sampah dan selokan yang bau,
selain itu juga dia mengatakan bahwa di lingkungan tempat ia berjualan bersih
dan nyaman-nyaman saja, karena sudah terbiasa dengan lingkungan sekitar, pak
Wisnu mengatakan hanya pengunjung saja yang merasa terganggu, karena adanya bau
yang ditimbulkan oleh sampah dan selokan.
Yang kedua pak Usman, tingkat ketidak sadarannya
terhadap lingkungan mencapai 80%. Bapak Usman adalah salah satu responden yang
kami wawancara di pasar sentral Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual
rempah-rempah dan kegiatan itu dia lakukan selama 15 tahun, dari wawancara
tersebut dia mengatakan sedikit terganggu dengan lingkungannya, karena
berdekatan dengan tempat sampah yang bau, dan intinya sampah harus di buang
pada tempat akhir, karena dengan sampah di buang, bau busuk akan berkurang.
Yang ketiga yaitu ibu Yuli, tingkat ketidak sadarannya
mencapai 85%. Ibu Yuli adalah salah satu penjual sayur dan kue yang ada di
pasar sentral Gorontalo, dia bekerja sebagai penjual sayur dan kue, kegiatan
itu dia lakukan sudah 15 tahun, dia bekerja dari pagi sampai malam. Dia sudah biasa dengan lingkungan sekitar,
walupun bau yang ditimbulkan dari sampah dan selokan.
Keluhannya yaitu sampah yang tidak dibuang pada tempat akhir
akan mengganggu kenyamanan di lingkungan tempat ia berjualan, selain itu juga
ibu Yuli mengatakan bahwa pengunjung yang datang berbelanja akan merasa
terganggu dengan bau yang di timbulkan oleh sampah.
I.
Kesimpulan
Jadi,
dari hasil pengamatan secara langsung yang dilakukan di pasar sentral Gorontalo
telah mengalami pencemaran, baik pencemaran tanah, air, dan udara. Pencemaran
tanah yang terjadi di pasar sental diakibatkan oleh banyaknya sampah yang
berserakan dan tumpukan sampah di tanah yang ditemui hampir disetiap bagian
pasar sentral, sehingga pasar tersebut terlibat kotor dan bau yang diakibatkan
oleh sampah.
Dari
pengamatan yang dilakukan di pasar sentral, ketiga responden belum ada
kesadaran tentang lingkungan yang masih terlihat kotor, dan bau busuk atau
sudah tercemar. Padahal keadaan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
J.
Daftar pustaka
Kusumawati, Omegawati. 2010. Biologi. (100-102) Klaten.
http:// www.sentra-edukasi.com/...2010/macam-macam-pencemaran- lingkungan-... (Diakses pada tanggal
06-06-2012)
Rohman Fathur dkk. 2009. Pendidikan Lingkungan Hidup (5-6) Malang.
http:// ml.scribd.com/doc/..2008./Pencemaran-lingkungan - Translate
this page (Diakses
pada tanggal 06-06-2012)
http://www.slideshare.net/..2012./pencemaran-lingkungan-11... -
Translate this
page (Diakses pada tanggal
06-06-2012)
Fernanda Olympia, 2012.
Manusia dan lingkungan (3-4) Jakarta
http://nurceharu.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar