CONTOH
TEKS ANEKDOT
TANDA
ORANG PINTAR
“Anak-anak tanda orang pintar
apa?” guru bertanya
“rajin baca dan nulis, bu!!!”
jawab anak anak
“bagus-bagus” puji guru.
“rajin nyontek bu .!” jawab amir,
“lah kok
gitu, mir?” tegur guru.
“buktinya kita nyontek buat kapal,
akhirnya kita pintar buat kapal” betulkan, bu?”
“betul juga, kamu mir, jadi anak
anak rajinlah nyontek” guru berkata,
“asiiiik, besok ulangan kita bisa
nyotek ..!” jawab anak anak gembira.
“bukan,
yang model itu” seru guru sambil megang jidat.
CARA KELEDAI MEMBACA BUKU
Alkisah,
Timur Lenk menghadiahi Nasrudin seekor keledai. Nasrudin menerimanya dengan
senang hati.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Tetapi Timur Lenk memberi syarat, Ajari terlebih dahulu keledai itu membaca. Dua minggu setelah sekarang, datanglah kembali kemari, dan kita lihat apa yang akan terjadi.
Nasrudin
berlalu, sambil menuntun keledai itu ia memikirkan apa yang akan diperbuat.
Jika dapat mengajari keledai itu membaca, tentu ia akan menerima hadiah, namun
jika tidak, hukuman pasti akan ditimpakan kepadanya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Dua minggu kemudian ia kembali ke istana. Tanpa banyak bicara, Timur Lenk menunjuk ke sebuah buku besar agar Nasrudin segera mempraktekkan apa yang telah ia lakukan. Nasrudin lalu menggiring keledainya menghadap ke arah buku tersebut, dan membuka sampulnya.
Si keledai menatap buku itu. Dan ajaib!! Tak lama kemudian Si Keledai mulai membuka-buka buku itu dengan lidahnya. Terus menerus, lembar demi lembar hingga halaman terakhir. Setelah itu, si keledai menatap Nasrudin seolah berkata ia telah membaca seluruh isi bukunya.
Demikianlah,
kata Nasrudin, Keledaiku sudah membaca semua lembar bukunya. Timur Lenk merasa ada yang tidak beres dan mulai menginterogasi,
Bagaimana caramu mengajari dia membaca ...?
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu.
Nasrudin berkisah, Sesampainya di rumah, aku siapkan lembaran-lembaran besar mirip buku, dan aku sisipkan biji-biji gandum di dalamnya. Keledai itu harus belajar membalik-balik halaman untuk bisa makan biji-biji itu, kalu tidak ditemukan biji gandumnya ia harus membalik halaman berikutnya. Dan itu ia lakukan terus sampai ia terlatih membalik - balik halaman buku itu.
Tapi, bukankah ia tidak mengerti
apa yang dibacanya? tukas Timur Lenk. Nasrudin menjawab, Memang demikianlah
cara keledai membaca, hanya membalik-balik halaman tanpa mengerti isinya.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
Jadi kalau kita juga membuka - buka buku tanpa mengerti isinya, berarti kita sebodoh keledai, bukan? kata Nashrudin dengan mimik serius. hehehe.
PAK GURU VS SISWA DI LOMBA RENANG
”Anak
anak silahkan kalian berkumpul sesuai kelompok renang, sesuai dengan
keahliannya masing masing”, pak Guru memberi pengumuman.
Semua
berkumpul berkelompok
1. kelompok
gaya punggung
2. kelompok gaya dada
3. kelompok gaya kupu kupu
4. kelompok gaya bebas
2. kelompok gaya dada
3. kelompok gaya kupu kupu
4. kelompok gaya bebas
Dan ada
satu orang siswi yang diam saja tidak ikut serta masuk dalam kelompok.
“Ina
kenapa kamu tidak masuk dalam kelompok” pak Guru bertanya.
“anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi……..” jawab Ina ragu.
“tapi kenapa Ina?” tanya pak Guru
“pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU” jawab Ina
"Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak" jawab teman lainya.
“anu, pak saya buat kelompok sendiri aja , tapi……..” jawab Ina ragu.
“tapi kenapa Ina?” tanya pak Guru
“pada nggak mau pak, soalnya nama kelompok renangnya GAYA BATU” jawab Ina
"Hahaha gaya renang paling fenomenal itu pak" jawab teman lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar